Free Domain:
Bermula dari peristiwa "tragis" yang tidak disangka-sangka yang menimpa istri saya, yaitu kurang lebih sebulan lalu dia digigit kucing pada bagian kaki. Tidak tanggung-tanggung, gigitannya cukup dalam dan lebar sehingga menimbulkan perih yang teramat sangat kepada istri saya. Setelah diobati (prosedur umum seperti mencuci luka hingga bersih dan diberi antibiotik), ipar saya yang kebetulan seorang dokter menyarankan agar istri saya menjalani tes toksoplasma, mumpung masih belum hamil. Hal ini mengingat adanya kemungkinan penyebaran virus toksoplasma, apalagi jika nanti hamil yang dapat berdampak buruk terhadap ibu hamil dan janin nya.
Disarankan seperti itu membuat saya langsung mencari informasi seputar test toksoplasma tersebut. Alhasil setelah "berkonsultasi" kepada mbah Wikipedia, ternyata diketahui bahwa toksoplasma merupakan bagian dari serangkaian test yang perlu untuk dijalani, terkait kepada infeksi yang disebabkan oleh (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus II (HSV-II) pada wanita hamil.
Lebih lengkapnya, TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma gondii (toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) and other diseases. Infeksi TORCH ini sering menimbulkan berbagai masalah kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria sehingga menyebabkan sulit terjadinya kehamilan (lah bagi pria emang bisa menyebabkan susah hamil juga ya, hehe). Infeksi TORCH bersama dengan paparan radiasi dan obat-obatan teratogenik dapat mengakibatkan kerusakan pada embrio. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul akibat TORCH yang menyerang wanita hamil antara lain kelainan pada saraf, mata, kelainan pada otak, paru-paru, mata, telinga, terganggunya fungsi motorik, hidrosepalus, dan lain sebagainya.
TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH juga bisa meyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis kelamin (kayaknya emang perlu nih test TORCH, soalnya bisa menyerang siapa saja, hii sereeem). TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit kepala misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung, mata, dan sebagainya.
Sepertinya emang serem banget tuh kalo sampe terkena salah satunya, meskipun saya juga pernah dengar bahwa penyebab tertular nya bukan karena gigitan, melainkan melalui kotoran kucing ataupun hewan peliharaan lainnya. Tapi ternyata insting sebagai orang awam yang menganut prinsip "Mencegah lebih baik daripada mengobati" maka saya dan istri memutuskan untuk menjalani test toksoplasma tersebut.
Permasalahan berikutnya, kami berdua bingung nyari Rumah Sakit atau Laboratorium yang menyediakan pelayanan test toksoplasma denghan harga yang relatif terjangkau buat kami berdua. Setelah berpusing-pusing ria browsing di internet mencari info, ternyata ada juga salah satu teman kantor saya yang baru saja menjalani test tersebut. Ngobrol lebih lanjut, ternyata dia test tokso di Laboratorium Gunung Sahari, dengan biaya sekitar 1,1 juta rupiah.
Hmm,, ternyata diantara range harga yang ditawarkan oleh RS dan Lab. lainnya, biaya tersebut bisa dibilang murah. But still, we can't effort that cost yet. Mesti sabar nunggu sampe akhir tahun dulu nih, ngumpulin uang baru bisa test tokso. Doain ya teman-teman, mudah-mudahan kami dapat segera menjalani test tokso tersebut, dan semoga juga kami tidak terinfeksi salah satu virus TORCH, aamiin. :)
0 comments:
Posting Komentar